Kamis, 27 Agustus 2015

Cepatlah sadar !



SERINGKALI kita lupa bahwa kebahagiaan itu bukanlah keberhasilan kita mendapatkan sesuatu yang belum kita miliki, melainkan kemampuan kita memaknai dan menghargai apa yang telah dan sedang kita miliki.

Mengejar apa yang belum kita miliki kadang memang mengasyikkan, mendapatkannya kadang memang membanggakan, tapi pada akhirnya, ketika tersadar bahwa umurnya hanya digunakan untuk mengejar tanpa betul-betul sempat menikmati dan menggunakannya demi kebahagiaan hakiki, lahirlah kesedihan dan penyesalan yang datang terlambat di penghujung ajal.

Tanyakanlah selalu pada diri sendiri, sampai kapan kita di atas bumi ini, dan mau kemana setelah kematian nanti, berapa lama kita akan sendiri di dalam tanah kuburan, dan apa yang bisa kita persembahkan kelak ketika dibangkitkan untuk bertemu Yang Maha Kuasa untuk mempertangggungjawabkan segalanya.

Kebahagiaan yang hakiki adalah manakala  seseorang menyadari bahwa dia hanyalah seorang hamba yang harus mengabdi  dan mencurahkan segenap potensi diri guna meraih keridloan yang Maha tinggi.

Silsilah adab : bagian 1



Silsilah adab 1
perintah agar berbuat baikkepada kedua orang tua

1/1. Dari Abu Amr Asy-Syaibani, dia berkata, "Pemilik rumah ini meriwayatkan kepadaku -sambil memberikan isyarat dengan tangannya ke rumah Abdullah- dia berkata,

۱/۱  سَأَلْتُ النبي صلى الله عليه وسلم: أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ؟ قَالَ : الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ، قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ ثُمَّ الْجِهَادِ فِي سَبِيْلِ اللهِ قَالَ : فَحَدَّثْنِي بِهِنَّ وَلَوِ اسْتّزَدْتُهُ لَزَادَنِى  

'Saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Apakah perbuatan yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla?." Nabi menjawab, "Shalat pada waktunya". Kemudian saya bertanya lagi, "Lalu apa?." Rasulullah menjawab, 'Kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua'. Lalu saya kembali bertanya, "Lalu apa?" Rasulullah menjawab, "Kemudian jihad dijalan Allah'." Abdullah berkata, 'Rasulullah menerangkan perkara tersebut kepadaku. Sekiranya aku meminta tambahan kepadanya, maka niscaya beliau akan menambahnya untukku.'"

Shahih, (Bukhari, 9. Kitab Mawaqitush-Shalat, 5- Bab Fadhlus-Shalati li Waqtiha. Muslim, 1-Kitab Al Iman, hadits 137,138,139 dan 140)

2/2. Dari Abdullah bin Umar, dia berkata,

٢/٢ رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ 

"Ridla Rabb terletak pada ridla kedua orang tua dan kemurkaan Rabb terletak pada kemurkaan kedua orang tua".

Hasan mauquf dan shahih marfu' didalam kitab Ash-Shahihah (515).

muqoddimah

bismillah, ikhwan fillah dengan mengharap pertolongan Alloh Ta'ala ana membuat blog ini dalam rangka turut menyebarkan dakwah salafiyyah terkhusus didaerah Ampel kab Boyolali.
semoga kehadiran blog ini bermanfaat . Amiin